LBH-PHIGMA Dorong Semangat Kepahlawanan dan Cinta Tanah Air di Hari Pahlawan 2025

Mojokerto, Minggu 9 November 2025 —Top Berita Nusantara Menjelang peringatan Hari Pahlawan Nasional 2025 yang jatuh pada Senin, 10 November 2025, berbagai elemen masyarakat kembali menyerukan pentingnya meneladani nilai perjuangan dan pengabdian para pahlawan bangsa. Salah satu lembaga yang aktif menyuarakan pesan moral ini adalah Lembaga Bantuan Hukum Penasehat Hukum Independen GARI (LBH-PHIGMA) di bawah naungan Dewan Pimpinan Nasional PHIGMA, melalui pernyataan resmi yang disampaikan oleh Sumidi, S.Sos., CPP.
Dalam momentum bersejarah ini, LBH-PHIGMA menyampaikan ucapan Selamat Hari Pahlawan Nasional 10 November 2025 dengan mengusung tema “Teladani Pahlawan, Cintai Negerimu.” Tema tersebut menjadi ajakan bagi seluruh komponen bangsa untuk memperkuat rasa cinta tanah air dan menumbuhkan kembali semangat pengabdian kepada negara, sebagaimana dicontohkan oleh para pejuang kemerdekaan.
Ketua Dewan Pimpinan Nasional PHIGMA, Sumidi, menekankan bahwa makna kepahlawanan tidak hanya diukur dari keberanian di medan pertempuran, tetapi juga dari komitmen, integritas, dan tanggung jawab sosial dalam menjalankan tugas di era modern. “Pahlawan sejati bukan hanya mereka yang gugur di medan perang, melainkan setiap warga negara yang berjuang dengan hati untuk kebaikan bangsa. Meneladani pahlawan berarti bekerja dengan kejujuran, menjunjung keadilan, dan menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi,” tegasnya.
Sebagai lembaga yang bergerak di bidang bantuan hukum dan advokasi masyarakat, LBH-PHIGMA berkomitmen untuk memperjuangkan nilai keadilan dan kemanusiaan, sejalan dengan semangat perjuangan para pahlawan bangsa. Sumidi menekankan bahwa memperjuangkan hak masyarakat kecil dan menegakkan keadilan hukum merupakan bentuk kepahlawanan masa kini.
“Dalam konteks hukum dan sosial, menjadi pahlawan berarti hadir untuk membela yang lemah, menegakkan kebenaran, dan memastikan hukum berpihak pada keadilan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa peringatan Hari Pahlawan tidak boleh sekadar seremoni tahunan, melainkan harus menjadi momentum nasional untuk memperkuat persatuan dan kesadaran kebangsaan. Menurut Sumidi, tantangan bangsa di era modern — mulai dari ketimpangan sosial, penegakan hukum, hingga moralitas publik — memerlukan semangat kolektif yang dilandasi nilai-nilai kepahlawanan.
“Semangat perjuangan para pahlawan harus kita teruskan dalam bentuk kerja nyata. Pemerintah, aparat penegak hukum, dunia usaha, dan masyarakat sipil harus berkolaborasi membangun Indonesia yang berdaulat, adil, dan sejahtera,” tambahnya.
Sumidi juga menegaskan pentingnya menanamkan nilai patriotisme dan cinta tanah air kepada generasi muda. Ia menilai bahwa regenerasi nilai kepahlawanan adalah investasi moral yang sangat penting bagi masa depan bangsa. “Kita perlu membangun generasi yang tidak hanya cerdas dan terampil, tetapi juga berkarakter, berintegritas, dan memiliki semangat kebangsaan yang kuat. Cinta tanah air harus menjadi fondasi utama dalam setiap langkah pembangunan nasional,” jelasnya.
Melalui pernyataan resminya, LBH-PHIGMA berharap seluruh lapisan masyarakat dapat menjadikan Hari Pahlawan 2025 sebagai momentum introspeksi diri — untuk memperkuat rasa syukur, tanggung jawab, dan semangat gotong royong dalam membangun bangsa.
“Peringatan Hari Pahlawan adalah waktu yang tepat untuk mengenang jasa para pejuang sekaligus meneguhkan tekad kita sebagai penerus bangsa. Mari kita cintai negeri ini dengan tindakan nyata, bekerja dengan tulus, dan berkontribusi untuk kemajuan bersama,” pungkas Sumidi, S.Sos., CPP.(Har)
