Dinas Pendidikan Jatim Dorong Kepemimpinan Berintegritas: Kepala Sekolah Diharapkan Jadi Teladan dalam Mewujudkan Tata Kelola Pendidikan yang Bersih

Madiun, 26 Oktober 2025 —Top Berita Nusantara Dalam rangka memperkuat tata kelola pendidikan yang bersih, transparan, dan akuntabel, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyaksikan sekaligus menandatangani Pakta Integritas bersama para Kepala SMA, SMK, dan SLB Negeri di wilayah Cabang Dinas Pendidikan Madiun dan Ngawi, pada Minggu (26/10/2025).

Kegiatan ini menjadi langkah strategis Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam membangun budaya kerja di lingkungan pendidikan yang berorientasi pada integritas, profesionalisme, dan pelayanan publik yang bebas dari praktik korupsi maupun pungutan liar. Melalui penandatanganan Pakta Integritas ini, Dinas Pendidikan menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh satuan pendidikan negeri di Jawa Timur dikelola dengan prinsip good governance dan transparansi kinerja.
Dalam sambutannya, Aries Agung Paewai menekankan bahwa integritas merupakan nilai fundamental yang harus melekat pada diri setiap pemimpin satuan pendidikan. Ia menegaskan bahwa seorang kepala sekolah bukan hanya bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu akademik, tetapi juga harus menjadi teladan dalam kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab moral di lingkungan sekolah.
> “Integritas adalah kunci utama dalam kepemimpinan di dunia pendidikan. Kepala sekolah harus menjadi contoh dalam bersikap jujur, disiplin, dan bertanggung jawab. Sekolah yang berintegritas akan menjadi pondasi kuat untuk mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM),” ujar Aries dalam arahannya.
Ia juga menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan Jawa Timur secara berkelanjutan mendorong reformasi birokrasi di lingkungan pendidikan. Penandatanganan Pakta Integritas ini tidak hanya bersifat seremonial, melainkan merupakan komitmen moral yang mengikat seluruh kepala sekolah untuk menerapkan nilai-nilai integritas dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, para kepala sekolah meneguhkan tekad untuk memperkuat sistem pengawasan internal serta menolak segala bentuk praktik pungutan liar, gratifikasi, atau penyimpangan administrasi. Hal ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang bersih, efisien, dan berorientasi pada kepuasan publik.
Aries menambahkan bahwa membangun pendidikan yang berintegritas memerlukan kerja sama seluruh elemen pendidikan—mulai dari kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, hingga peserta didik dan orang tua. Setiap pihak memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat, transparan, dan berkeadilan.
> “Kita ingin membangun ekosistem pendidikan yang bersih, beretika, dan mampu menjadi contoh bagi daerah lain. Oleh karena itu, seluruh kepala sekolah harus menjaga kepercayaan publik dengan melaksanakan tugas secara jujur, terbuka, dan profesional,” tambah Aries.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Dinas Pendidikan Jatim berkomitmen mendorong seluruh satuan pendidikan untuk menuju Zona Integritas sebagai bagian dari implementasi reformasi birokrasi nasional. Upaya ini juga selaras dengan misi pemerintah daerah dalam menciptakan pelayanan publik yang efektif, efisien, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.
Kegiatan penandatanganan Pakta Integritas ini tidak hanya memperkuat komitmen terhadap tata kelola pendidikan yang transparan, tetapi juga menjadi momentum penting untuk menegaskan peran kepala sekolah sebagai agen perubahan. Diharapkan, para pemimpin satuan pendidikan di wilayah Madiun dan Ngawi mampu menjadi inspirasi dalam membangun budaya kerja yang bersih, disiplin, dan berprestasi.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menegaskan langkahnya dalam mewujudkan pendidikan yang berkarakter dan berintegritas tinggi, sebagai fondasi utama bagi lahirnya generasi muda yang cerdas, tangguh, dan berdaya saing global.(Har)
