Dinas Pendidikan Jatim Bangun Budaya Integritas: Aries Agung Paewai Tegaskan Komitmen Bersama Menuju Sekolah Bebas Korupsi di Pasuruan dan Probolinggo

Pasuruan —Top Berita Nusantara Upaya membangun tata kelola pendidikan yang bersih, transparan, dan akuntabel terus diperkuat oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Sebagai langkah konkret, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, memimpin penandatanganan komitmen Pencanangan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) bersama para kepala sekolah di wilayah Kabupaten/Kota Pasuruan dan Probolinggo, pada Jumat (24 Oktober 2025).
Kegiatan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen dunia pendidikan di Jawa Timur untuk mewujudkan birokrasi yang profesional, bebas dari praktik korupsi, serta berorientasi pada pelayanan publik yang bersih dan berkualitas. Pencanangan Zona Integritas ini juga merupakan bagian dari implementasi reformasi birokrasi nasional yang didorong oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), sekaligus bentuk nyata dukungan terhadap arah kebijakan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam mewujudkan pemerintahan daerah yang berintegritas tinggi.
Dalam sambutannya, Aries Agung Paewai menekankan bahwa integritas harus menjadi napas dalam setiap aspek penyelenggaraan pendidikan. Ia menegaskan, keberhasilan dunia pendidikan tidak hanya diukur dari capaian akademik, tetapi juga dari sejauh mana lembaga pendidikan mampu membangun budaya kerja yang jujur, disiplin, dan bersih dari praktik penyimpangan.
> “Pendidikan yang berkualitas berawal dari pemimpin yang berintegritas. Kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidik adalah teladan bagi siswa. Karena itu, integritas harus menjadi karakter dasar dalam setiap langkah pengabdian,” tegas Aries.
Menurutnya, pelaksanaan Zona Integritas di lingkungan sekolah merupakan langkah strategis untuk menanamkan budaya antikorupsi sejak dini dan memastikan setiap proses administrasi serta layanan publik di bidang pendidikan dilakukan secara transparan. Aries berharap, melalui komitmen bersama ini, sekolah di Jawa Timur dapat menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pendidikan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga bermoral dan beretika tinggi.
> “Sekolah tidak boleh hanya menjadi tempat transfer ilmu, tetapi juga pusat pembentukan karakter. Dengan komitmen integritas ini, kita ingin membentuk generasi muda yang jujur, tangguh, dan memiliki kesadaran moral yang kuat terhadap pentingnya kejujuran,” tambahnya.
Acara tersebut dihadiri oleh para kepala sekolah SMA/SMK negeri dan swasta, pejabat Cabang Dinas Pendidikan, serta pengawas sekolah dari wilayah Pasuruan dan Probolinggo. Dalam kesempatan itu, seluruh peserta bersama-sama menandatangani dokumen komitmen WBK, menandai kesungguhan mereka untuk menjalankan praktik penyelenggaraan pendidikan yang bersih, transparan, dan bebas korupsi.
Selain penandatanganan komitmen, kegiatan ini juga diisi dengan sesi pembekalan dan diskusi tematik mengenai penerapan prinsip Good Governance dan Clean Government di lingkungan pendidikan. Para peserta mendapatkan arahan terkait pentingnya sistem pengawasan internal, akuntabilitas keuangan sekolah, serta keterbukaan informasi publik sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap masyarakat.
Aries Agung Paewai dalam arahannya menegaskan bahwa keberhasilan mewujudkan Zona Integritas tidak dapat dicapai tanpa kolaborasi seluruh pihak. Ia mengajak para kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidik untuk menjadikan integritas sebagai budaya organisasi dan bukan sekadar formalitas administratif.
> “Komitmen ini tidak cukup hanya ditandatangani, tetapi harus diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Jika integritas menjadi kebiasaan, maka kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan pemerintah akan tumbuh dengan sendirinya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aries juga memaparkan beberapa langkah strategis Dinas Pendidikan Jatim dalam memperluas penerapan Zona Integritas di seluruh wilayah provinsi. Di antaranya melalui peningkatan kapasitas SDM pendidikan, pemanfaatan teknologi digital untuk mencegah potensi penyimpangan administrasi, serta peningkatan peran masyarakat dan komite sekolah dalam mengawasi transparansi dan efektivitas penggunaan anggaran pendidikan.
> “Kami ingin seluruh satuan pendidikan di Jawa Timur menjadi contoh praktik tata kelola yang bersih dan profesional. Zona Integritas ini akan menjadi fondasi penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan,” imbuhnya.
Kegiatan tersebut mendapatkan apresiasi luas dari para kepala sekolah dan tenaga pendidik yang hadir. Mereka menilai langkah Dinas Pendidikan Jatim sebagai wujud nyata dari komitmen pemerintah dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang berintegritas. Banyak di antara mereka juga menilai bahwa program ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat etos kerja, kedisiplinan, serta semangat pengabdian di lingkungan sekolah.
Pencanangan Zona Integritas Menuju WBK ini menandai babak baru dalam pembangunan tata kelola pendidikan yang bersih di Jawa Timur. Tidak hanya menjadi langkah pencegahan terhadap korupsi, tetapi juga menjadi upaya strategis membangun moralitas dan keteladanan di sektor pendidikan.
Menutup acara, Aries Agung Paewai kembali menekankan pentingnya sinergi dan tanggung jawab bersama dalam menjaga marwah dunia pendidikan.
> “Kita tidak hanya mengelola pendidikan, tetapi sedang membangun peradaban. Dan peradaban yang kuat hanya bisa tumbuh dari kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab. Mari jadikan integritas sebagai DNA pendidikan di Jawa Timur,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan semakin memperkokoh posisinya sebagai pelopor reformasi birokrasi bersih di sektor pendidikan. Melalui kolaborasi, komitmen moral, dan keteladanan para pemimpin sekolah, Jawa Timur menapaki jalan pasti menuju pendidikan yang berintegritas, terpercaya, dan berorientasi pada pelayanan publik yang berkualitas tinggi.(Har)
