Dinas Pendidikan Jatim Teguhkan Komitmen terhadap Pendidikan Inklusif: Kepala Sekolah SLB Didorong Jadi Pemimpin Transformasi Pendidikan Khusus

Surabaya —Top Berita Nusantara Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat kualitas layanan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus terus mendapatkan perhatian serius. Salah satu langkah strategis tersebut diwujudkan melalui kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru SLB dalam Manajemen Kepemimpinan Sekolah Khusus Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2025, yang secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, pada Kamis, 23 Oktober 2025, di Hotel Santika, Surabaya.
Kegiatan ini diikuti oleh 100 kepala sekolah SLB negeri dan swasta dari berbagai daerah di Jawa Timur. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan, kemampuan manajerial, serta profesionalitas tenaga pendidik dalam mengelola sekolah luar biasa (SLB) agar mampu memberikan layanan pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Dalam sambutannya, Aries Agung Paewai menekankan pentingnya peran kepala sekolah sebagai pemimpin perubahan (change leader) di lingkungan pendidikan khusus. Menurutnya, kepala sekolah bukan hanya bertugas menjalankan fungsi administratif, tetapi juga menjadi figur sentral dalam membangun budaya sekolah yang kolaboratif, humanis, dan berorientasi pada pengembangan potensi peserta didik.
> “Kepala sekolah harus menjadi inspirator dan penggerak bagi seluruh warga sekolah. Kepemimpinan yang kuat, kolaboratif, dan berlandaskan nilai kemanusiaan adalah kunci dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan. Melalui kegiatan ini, kami berharap lahir kepala sekolah SLB yang tangguh, profesional, dan berkarakter,” ujar Aries dalam arahannya.
Kegiatan peningkatan kompetensi ini juga menghadirkan sesi diskusi interaktif dan tanya jawab langsung antara Kepala Dinas Pendidikan dan para peserta. Dalam forum tersebut, berbagai isu strategis turut dibahas, di antaranya implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah luar biasa, tantangan manajerial di lapangan, serta upaya memperkuat sinergi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam mendukung pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Para peserta menyambut baik kegiatan ini karena memberikan ruang pembelajaran yang aplikatif sekaligus menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan solusi inovatif terkait pengelolaan sekolah khusus. Beberapa kepala sekolah bahkan memaparkan praktik baik (best practices) dari SLB masing-masing yang telah berhasil mengembangkan program pembelajaran adaptif dan kegiatan penguatan karakter bagi siswa berkebutuhan khusus.
Selain itu, kegiatan ini juga dirancang sebagai forum kolaboratif untuk mengidentifikasi model kepemimpinan yang efektif di lingkungan pendidikan khusus. Melalui presentasi kasus dan simulasi manajerial, peserta diajak untuk mengasah kemampuan dalam pengambilan keputusan, perencanaan strategis, serta pengelolaan sumber daya manusia di satuan pendidikan mereka.
Dalam penutupannya, Aries menegaskan bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk terus memperkuat dukungan terhadap sekolah-sekolah luar biasa, baik melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia, penguatan regulasi, maupun penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.
> “Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Jawa Timur memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Karena itu, diperlukan pemimpin sekolah yang memiliki integritas, empati, dan semangat melayani. Dari sinilah lahir pendidikan inklusif yang sesungguhnya,” tutur Aries.
Kegiatan peningkatan kompetensi ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari dengan berbagai agenda pelatihan, studi kasus, dan kegiatan refleksi pembelajaran. Program ini menjadi bagian dari strategi berkelanjutan Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk membangun sistem pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan berkeadaban, serta menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi di masa depan.
Melalui kegiatan ini, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menegaskan kembali perannya sebagai lembaga yang tidak hanya berfokus pada pemerataan pendidikan, tetapi juga pada pemberdayaan tenaga pendidik agar mampu menjadi pemimpin yang visioner dan berperan aktif dalam mewujudkan transformasi pendidikan khusus yang berkelanjutan di seluruh wilayah Jawa Timur.(Har)
