Kajati Jatim Dr. Kuntadi Bangun Semangat Kebersamaan Melalui Kepemimpinan yang Humanis dan Membumi

Surabaya –Top Berita Nusantara Rabu, 22 Oktober 2025 Dalam atmosfer penuh kehangatan dan kebersahajaan, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Dr. Kuntadi, S.H., M.H., menunjukkan sisi lain dari kepemimpinan yang humanis dan membumi. Di sela kesibukannya memimpin institusi penegak hukum terbesar di wilayah Jawa Timur, Kajati meluangkan waktu untuk makan siang bersama para pegawai di sebuah warung sederhana, yang sudah menjadi tempat langganannya sejak masih menjabat sebagai Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara (Asdatun) Kejati Jatim.
Tanpa iringan protokoler resmi atau jarak hierarkis yang kaku, Dr. Kuntadi tampak berbaur akrab dengan jajaran pegawainya. Suasana santai dan penuh kekeluargaan terasa jelas di warung langganan itu. Makan siang sederhana tersebut menjadi simbol kuat dari nilai-nilai kepemimpinan yang menempatkan kebersamaan, empati, dan rasa saling menghargai sebagai fondasi dalam membangun hubungan kerja yang sehat dan produktif.
Dalam kesempatan tersebut, Kajati menyampaikan pesan bermakna tentang pentingnya menciptakan budaya kerja yang hangat dan kolaboratif di lingkungan kejaksaan.
> “Hubungan antara pimpinan dan pegawai harus selalu dijaga dengan kehangatan dan rasa saling menghargai. Kebersamaan yang tulus akan melahirkan suasana kerja yang harmonis, dan dari sanalah lahir semangat untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tutur Kajati Jatim dengan nada bersahabat.
Bagi para pegawai, momen kebersamaan ini bukan sekadar santap siang biasa. Bertemu dan makan bersama pimpinan tertinggi lembaga menjadi pengalaman istimewa yang mempererat hubungan emosional serta menumbuhkan loyalitas terhadap institusi. Banyak pegawai mengakui bahwa interaksi sederhana seperti ini mampu menghadirkan rasa dihargai dan diakui sebagai bagian penting dari tim besar Kejati Jawa Timur.
Suasana yang terbangun selama kegiatan berlangsung benar-benar mencerminkan semangat egalitarian dan kepemimpinan berbasis keteladanan. Tidak ada batas antara pimpinan dan staf. Canda ringan, tawa hangat, dan percakapan santai menghiasi meja makan, memperlihatkan bahwa komunikasi informal pun dapat menjadi sarana efektif membangun kohesi organisasi.
Langkah sederhana yang dilakukan Dr. Kuntadi ini menegaskan bahwa kepemimpinan sejati bukan hanya tentang ketegasan dalam mengambil keputusan, tetapi juga tentang kemampuan merangkul, mengayomi, dan memotivasi seluruh jajaran. Di tengah dinamika tugas penegakan hukum yang penuh tekanan, pendekatan humanis seperti ini menjadi energi positif bagi seluruh pegawai untuk tetap bekerja dengan semangat, integritas, dan rasa memiliki yang tinggi terhadap lembaga.
Para pegawai Kejati Jatim melihat bahwa gaya kepemimpinan Kajati Kuntadi mencerminkan prinsip lead by example — memimpin dengan teladan. Ia tidak hanya menuntut kedisiplinan dan profesionalisme, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, empati, dan rasa kebersamaan.
> “Pak Kajati menunjukkan kepada kami bahwa keberhasilan organisasi tidak hanya ditentukan oleh sistem dan kebijakan, tetapi juga oleh kekompakan dan hubungan antarmanusia yang saling menghormati,” ujar salah seorang pegawai muda Kejati Jatim yang turut hadir.
Dalam konteks reformasi birokrasi dan penguatan integritas kelembagaan, kepemimpinan seperti yang ditunjukkan Kajati Jatim ini memiliki makna strategis. Ia mampu menjembatani antara profesionalisme birokratis dengan pendekatan sosial yang humanis, menciptakan iklim kerja yang solid, harmonis, dan berorientasi pada pelayanan publik yang transparan dan berkeadilan.
Momen ini sekaligus memperlihatkan bahwa Kejaksaan Tinggi Jawa Timur tengah membangun kultur organisasi yang modern, di mana setiap pegawai tidak hanya dilihat sebagai pelaksana tugas, tetapi juga sebagai mitra dalam mewujudkan visi besar kejaksaan: hadir sebagai institusi penegak hukum yang berintegritas dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
> “Kita ingin menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya profesional, tetapi juga humanis. Setiap orang di lembaga ini harus merasa dihargai dan menjadi bagian penting dari perubahan,” ujar Kajati menutup acara tersebut dengan penuh makna.
Dengan semangat kebersamaan yang ditunjukkan melalui kegiatan sederhana namun sarat nilai ini, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur memberikan teladan bahwa kepemimpinan yang efektif dapat dibangun dari interaksi yang tulus, kehangatan hubungan, dan keteladanan moral.
Kepemimpinan Dr. Kuntadi, S.H., M.H. menjadi contoh nyata bagaimana seorang pejabat tinggi negara mampu menyeimbangkan peran strategis sebagai pengambil kebijakan dengan peran sosial sebagai penggerak semangat kebersamaan. Di tengah birokrasi modern yang menuntut efisiensi dan ketegasan, langkah kecil seperti ini justru menghadirkan kekuatan besar: rasa persaudaraan, loyalitas, dan semangat melayani dengan hati.(Har)
