Ternak Sapi Bebas Berkeliaran di malam hari di Jalan Trans, Pemerintah Desa Lamadong II Diminta Tegas

Buol Sulteng, Topberitanusantara – Kejadian yang mengkhawatirkan kembali terjadi di Jalan Trans depan SMA 1 Momunu. Sejumlah ternak sapi milik warga terlihat bebas berkeliaran tanpa pengawasan di tengah jalan raya yang cukup sibuk, pada senin malam (31/03/2025). Ternak-ternak sapi tersebut bahkan tampak berjalan tanpa arah dan beberapa di antaranya terlihat memiliki tanda bertuliskan “DD 19,” yang diduga menunjukkan identitas pemiliknya.
Keberadaan sapi-sapi tersebut tentu menambah kecemasan, mengingat jalan trans tersebut merupakan jalur utama, Momunu – tiloan, Kondisi ini berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan, terutama bagi pengendara yang melintas dengan kecepatan tinggi. Sapi-sapi yang berkeliaran di tengah jalan bisa menyebabkan kecelakaan serius, baik bagi kendaraan bermotor maupun pejalan kaki.
Pemerintah Desa Lamadong II sebelumnya telah berupaya mengatasi masalah ini dengan memberikan bantuan kawat duri kepada kelompok ternak di desa untuk digunakan dalam pembuatan kandang. Bantuan tersebut bertujuan agar sapi-sapi milik warga dapat dikandangkan dengan baik, terutama pada malam hari, sehingga mereka tidak berkeliaran dan mengganggu ketertiban umum. Namun, meski ada upaya ini, masalah sapi yang berkeliaran sepertinya masih belum sepenuhnya teratasi.
Berdasarkan pantauan, meskipun sudah ada bantuan dan imbauan, pengawasan terhadap ternak-ternak tersebut masih lemah. Beberapa pemilik ternak tidak menunjukkan keseriusan dalam mengikuti arahan yang diberikan, sehingga sapi-sapi mereka tetap dibiarkan berkeliaran di jalan raya. Padahal, kejadian serupa sudah sering terjadi dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, baik di kalangan warga setempat maupun pengguna jalan yang melintas.
Menanggapi hal ini, sejumlah warga dan pengguna jalan yang tidak ingin disebutkan namanya, meminta pemerintah desa untuk lebih tegas dalam menindaklanjuti permasalahan ini. Mereka mengharapkan ada tindakan nyata berupa penegakan aturan yang lebih ketat, serta sosialisasi yang lebih intensif terkait pentingnya menjaga ternak agar tidak meresahkan. Beberapa warga juga menyarankan agar pemerintah desa melakukan pemantauan secara rutin terhadap kelompok ternak, terutama pada malam hari ketika potensi sapi berkeliaran berkelompok
“Keamanan dan keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas. Kami mendukung upaya pemerintah desa, namun perlu ada ketegasan lebih dalam pengawasan dan tindakan terhadap pemilik ternak yang masih mengabaikan kewajiban untuk mengamankan sapinya pada malam hari, Jangan sampai kejadian yang lebih buruk terjadi,” ujar salah seorang warga yang tidak berkenan namanya di sebutkan
Pemerintah Desa Lamadong II pun diharapkan segera mengambil langkah lebih lanjut untuk mengatasi masalah ini dengan serius. Di samping itu, perlu adanya kerjasama yang lebih baik antara pemilik ternak dan pemerintah setempat untuk mewujudkan lingkungan yang aman dan tertib, demi kenyamanan bersama.
Ke depan, diharapkan program bantuan kandang sapi dan edukasi terkait pemeliharaan ternak bisa diterima dengan baik oleh masyarakat dan diimplementasikan dengan lebih efektif, untuk menghindari kejadian serupa yang berisiko mengancam keselamatan warga. “Biro Buol (Amer Rasyid)”