LAN Jawa Timur Teguhkan Komitmen Perang Melawan Narkoba Lewat Penguatan Program dan Rehabilitasi Berbasis Kolaborasi

Surabaya — Top Berita Nusantara Upaya pemberantasan narkoba di Jawa Timur kembali diperkuat melalui pertemuan internal DPW Lembaga Anti Narkotika (LAN) Jawa Timur yang digelar pada Senin (8/12/2025) di Kedai Harapan Djaja 1945, Surabaya. Pertemuan ini menjadi ruang konsolidasi penting bagi para anggota untuk menetapkan arah strategi baru sekaligus memperluas jangkauan program pencegahan dan rehabilitasi di wilayah Jawa Timur.

Dipimpin oleh Dr. dr. Andre Yulius, M.H, selaku Wakil Ketua I DPW LAN Jawa Timur, forum ini diawali dengan pemaparan mengenai dinamika penyalahgunaan narkotika yang terus berkembang dan semakin kompleks. Andre menekankan bahwa LAN harus selalu siap beradaptasi dan mengambil langkah-langkah progresif agar dapat bersaing dengan modus jaringan narkoba yang semakin canggih.
“Pola peredaran narkoba berubah dengan cepat. Karena itu, LAN Jawa Timur harus memperkuat struktur, memperluas jejaring, dan memastikan kader memiliki peran strategis dalam mengedukasi serta melindungi masyarakat,” ujar Andre di hadapan para peserta pertemuan.
Forum diskusi yang berlangsung intens ini menghasilkan beberapa rekomendasi dan strategi baru yang dianggap krusial untuk memperkuat gerakan penyelamatan generasi dari bahaya narkotika. Evaluasi program selama tahun 2025 menjadi salah satu fokus utama, di mana LAN menilai bahwa peningkatan edukasi publik dan pendekatan rehabilitatif harus menjadi prioritas.
Adapun tiga agenda besar yang dibahas dan disepakati dalam pertemuan tersebut meliputi:
1. Penguatan Sosialisasi Bahaya Narkoba di Berbagai Level
LAN Jawa Timur berkomitmen memperluas penyuluhan mulai dari pelajar, mahasiswa, komunitas pemuda, hingga masyarakat di daerah rawan. Pembekalan informasi yang benar dianggap sebagai fondasi paling efektif untuk mencegah generasi muda terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika.
2. Perluasan Kolaborasi dengan Aparat dan Instansi Nasional
LAN menekankan pentingnya terjalin kerja sama yang kuat dengan kepolisian, BNN, tenaga kesehatan, pemerintah daerah, hingga BUMN. Sinergi tersebut diyakini dapat memperkuat proses rehabilitasi korban, mempercepat langkah penindakan, serta membuka akses bagi masyarakat untuk mendapatkan bantuan yang tepat.
3. Optimalisasi Peran Kader sebagai Garda Terdepan
Para kader LAN Jawa Timur didorong menjadi motor penggerak perubahan di lapangan. Selain menyebarkan informasi, mereka memiliki peran strategis dalam deteksi dini, pendampingan korban, dan upaya pencegahan pada tingkat komunitas.
Tidak hanya fokus pada pencegahan, LAN Jawa Timur juga memperkenalkan kembali Program Universal Support, yaitu inisiatif untuk menyediakan jembatan solusi rehabilitasi bagi para pecandu narkoba di seluruh Jawa Timur. Program ini bersifat inklusif dan mengajak keterlibatan berbagai pihak, baik pemerintah, sektor swasta, lembaga sosial, hingga perseorangan yang ingin membantu pemulihan korban.
Sebagai bagian dari penguatan internal, LAN juga menekankan kebutuhan peningkatan kapasitas anggota melalui berbagai pelatihan kompetensi. Mulai dari komunikasi publik, teknik penyuluhan, hingga manajemen penanganan kasus, seluruh pelatihan ini bertujuan menciptakan kader yang profesional dan mampu menghadapi tantangan penyalahgunaan narkoba yang semakin kompleks.
Pertemuan yang berlangsung selama beberapa jam tersebut ditutup dengan pernyataan kesiapan seluruh anggota untuk melanjutkan perjuangan dengan penuh integritas dan semangat. Sikap tegas tersebut menggarisbawahi bahwa LAN bukan hanya sebuah organisasi formal, melainkan sebuah gerakan moral yang memiliki tanggung jawab besar terhadap masa depan generasi bangsa.
“LAN adalah wadah perjuangan. Kita tidak hanya bekerja untuk hari ini, tetapi untuk menyelamatkan masa depan anak-anak bangsa dari ancaman narkoba,” ungkap Andre dalam penutupannya.
Dengan selesainya pertemuan ini, DPW LAN Jawa Timur optimistis langkah-langkah strategis yang telah disusun akan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. Penguatan kolaborasi, perluasan edukasi, dan komitmen terhadap program rehabilitasi diyakini dapat menjadi pilar penting dalam memperkuat perang melawan narkoba di masa mendatang.(Har)
