Modernisasi Pemasyarakatan Terus Melaju, Proyek Pagar Transparan Rutan Kelas I Surabaya Jadi Role Model Keamanan Nasional

Sidoarjo — Top Berita Nusantara Langkah besar menuju modernisasi sistem pemasyarakatan kembali diperlihatkan oleh Kementerian Hukum dan HAM melalui kunjungan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Drs. Mashudi, ke proyek pembangunan pagar transparan di Rutan Kelas I Surabaya pada Sabtu, 22 November 2025. Didampingi Kakanwil Ditjenpas Jawa Timur, Kadiyono, kunjungan ini menjadi momentum penting dalam memastikan seluruh proyek strategis pemasyarakatan berjalan sesuai rencana dan standar yang telah ditetapkan.
Setibanya di lokasi, rombongan disambut oleh Kepala Rutan, Tristiantoro Adi Wibowo, beserta jajaran pejabat struktural. Dalam paparannya, Tristiantoro melaporkan bahwa pembangunan pagar transparan—salah satu inovasi pengamanan terbaru—telah memasuki fase lanjutan dan menunjukkan progres signifikan. Proyek ini dikerjakan dengan pengawasan ketat oleh tim teknis untuk menjamin kekuatan konstruksi, kualitas material, dan keamanan pemasangan.
Pagar transparan tersebut sejak awal dirancang sebagai bagian dari transformasi sistem keamanan pemasyarakatan. Material yang digunakan memungkinkan pandangan menyeluruh ke area luar dan dalam, sehingga mempermudah petugas melakukan pengawasan visual tanpa hambatan. Inovasi ini diharapkan mampu mengurangi potensi pelanggaran, meningkatkan deteksi dini situasi mencurigakan, serta menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih akuntabel di mata publik.
Dalam sambutannya di area proyek, Dirjenpas Mashudi memberikan apresiasi mendalam kepada jajaran Rutan Surabaya atas kinerja yang dinilai konsisten, profesional, dan berorientasi pada kualitas. Ia menegaskan bahwa pembangunan pagar transparan bukan hanya pembangunan fisik belaka, melainkan simbol komitmen pemerintah dalam mentransformasi seluruh fasilitas pemasyarakatan menuju standar keamanan internasional.
“Pemasyarakatan harus terus beradaptasi dengan tantangan zaman. Perbaikan fasilitas bukan semata urusan bangunan, tetapi bagian dari reformasi pelayanan publik yang lebih manusiawi, efisien, dan transparan,” ungkap Mashudi. Ia juga menyampaikan bahwa Kemenkumham akan terus mempercepat pembangunan infrastruktur pemasyarakatan di berbagai wilayah demi memperkuat sistem keamanan nasional dan mendukung program pembinaan warga binaan.
Proyek pagar transparan ini ditargetkan rampung pada akhir 2025 dan digadang-gadang menjadi prototipe bagi rutan dan lapas di seluruh Indonesia. Dengan teknologi pengamanan yang lebih modern, diharapkan Rutan Surabaya dapat menerapkan sistem monitoring yang lebih efektif, responsif, dan berkelanjutan.
Kunjungan ditutup dengan pengecekan teknis menyeluruh di area proyek. Tim melakukan evaluasi terhadap kekuatan struktur, kualitas kaca tempered dan rangka baja, hingga sistem pendukung seperti jalur patroli dan CCTV. Seluruh rangkaian pengecekan dilakukan untuk memastikan proyek berjalan tepat mutu, tepat waktu, dan memenuhi prinsip akuntabilitas publik.
Melalui pembangunan inovatif ini, Ditjenpas menegaskan kembali komitmennya untuk menghadirkan pemasyarakatan yang lebih modern, aman, dan berintegritas. Rutan Kelas I Surabaya diharapkan menjadi percontohan nasional bahwa modernisasi pemasyarakatan bukan wacana, melainkan langkah nyata menuju sistem keamanan yang lebih adaptif dan sesuai tuntutan zaman.(Har)
