Dari Panggung Diskusi Hingga Catwalk Anak Bangsa : Wujud Sinergi Pemerintah,UMKM, dan Generasi Muda di JSEF Volume III

Surabaya —Top Berita Nusantara Semangat kolaborasi, inovasi, dan optimisme mengisi atmosfer Fairway Ninemall Surabaya, Jumat (31/10/2025), saat Jatim Super Exhibition Fair (JSEF) Volume III resmi dibuka. Pameran berskala provinsi ini menjadi salah satu momentum penting dalam perjalanan pembangunan ekonomi Jawa Timur, sekaligus memperingati Hari Jadi ke-80 Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan semangat besar “Gerbang Nusantara Baru.”

Mengusung tema “The Biggest Premium Etalase UKM/UMKM Jawa Timur Menuju Gerbang Nusantara Baru,” kegiatan ini dirancang sebagai wadah sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan. JSEF bukan hanya sekadar pameran dagang, melainkan juga platform strategis untuk menampilkan potensi unggulan, kreativitas, dan inovasi pelaku UMKM Jawa Timur.
Pameran ini akan berlangsung selama tiga hari penuh, mulai 31 Oktober hingga 2 November 2025, dengan menghadirkan 85 tenant dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Setiap OPD menampilkan produk unggulan binaan UMKM dari beragam sektor, antara lain kuliner khas daerah, fashion dan kriya, hasil pertanian olahan, serta produk-produk teknologi dan inovasi yang menjadi cerminan kemajuan ekonomi lokal.
Dalam sambutannya, panitia penyelenggara menegaskan bahwa JSEF Volume III tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya sinergi lintas sektor antara pemerintah dan masyarakat. Kolaborasi tersebut diharapkan mampu memperkuat daya saing UMKM di tengah tantangan pasar nasional maupun global.
> “Pemerintah daerah telah memberikan ruang dan dukungan yang luas bagi para pelaku UMKM. Sekarang saatnya semua pihak memperkuat kolaborasi agar semangat Gerbang Nusantara Baru benar-benar terwujud dalam wujud ekonomi yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing,” ujar salah satu perwakilan penyelenggara dalam sambutannya.
Usai acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan talk show interaktif dari BPJS Ketenagakerjaan, menghadirkan Amalia Prahastuti sebagai narasumber utama. Dalam sesi tersebut, Amalia menekankan pentingnya perlindungan jaminan sosial bagi pekerja sektor informal, termasuk para pengemudi ojek daring (Ojol), agar terlindungi secara hukum dan finansial dalam menjalankan pekerjaannya. Sosialisasi ini disambut antusias oleh para pelaku UMKM yang hadir, karena dinilai relevan dengan kebutuhan mereka di lapangan.
Menjelang sore hari, suasana semakin semarak dengan fashion show kreatif yang melibatkan 50 peserta dari jenjang PAUD hingga SMP. Anak-anak tampil dengan penuh percaya diri mengenakan busana hasil rancangan lokal yang memadukan unsur tradisi dan modernitas. Kegiatan ini berhasil menyedot perhatian lebih dari 300 penonton, sekaligus menjadi bentuk pembinaan karakter dan pelestarian budaya lokal sejak usia dini.
Acara ini juga melibatkan dewan juri dari kalangan profesional dan tokoh kreatif Jawa Timur, di antaranya Yoko, pemilik Gallery Batik Cak Yoko, serta Jonathan, perwakilan Duta Anti Korupsi MAKI Jawa Timur. Kehadiran mereka memberikan sentuhan edukatif sekaligus menekankan pentingnya nilai-nilai integritas, kreativitas, dan kerja keras dalam dunia usaha dan pendidikan.
Lebih dari sekadar pameran produk, JSEF Volume III juga menampilkan berbagai kegiatan pendukung seperti seminar kewirausahaan, pameran inovasi, hingga hiburan rakyat. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut dirancang untuk membangun hubungan yang lebih erat antara pelaku usaha, masyarakat, dan pemerintah, dalam upaya memperkuat fondasi ekonomi berbasis kolaborasi dan gotong royong.
Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk terus memberikan ruang bagi pengembangan potensi daerah dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Melalui JSEF, pemerintah berupaya menghadirkan wadah yang tidak hanya memasarkan produk, tetapi juga menumbuhkan kreativitas, memperkuat jejaring bisnis, dan membuka peluang investasi baru di berbagai sektor ekonomi.
> “JSEF Volume III ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi juga bagian dari strategi besar Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat sektor UMKM dan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung pembangunan daerah,” ungkap salah satu pejabat perwakilan OPD peserta pameran.
Dengan semangat “Gerbang Nusantara Baru,” penyelenggaraan JSEF Volume III diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing. Pameran ini menegaskan bahwa kekuatan ekonomi tidak hanya dibangun dari kebijakan, tetapi juga dari semangat kolaboratif, inovatif, dan partisipatif masyarakat Jawa Timur.
Melalui sinergi antara pemerintah, dunia usaha, lembaga sosial, dan masyarakat, Jawa Timur terus meneguhkan diri sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kreatif nasional. JSEF Volume III menjadi bukti nyata bahwa pembangunan ekonomi berbasis rakyat bukan sekadar visi, melainkan gerakan bersama menuju masa depan yang produktif, berkeadilan, dan berkelanjutan.(Har)
