Pemkab Nganjuk Gencarkan Edukasi Kesehatan Remaja: Bupati Marhaen Tekankan Pentingnya Kewaspadaan Terhadap HIV/AIDS di Kalangan Pelajar

Nganjuk, 27 Oktober 2025Top Berita Nusantara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk terus memperkuat upaya pencegahan penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) melalui pendekatan edukatif yang menyasar generasi muda. Salah satu langkah konkret diwujudkan melalui kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS di SMAN 1 Kertosono, yang dihadiri langsung oleh Bupati Nganjuk, Kang Marhaen, selaku narasumber utama.

Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 300 pelajar ini juga melibatkan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Nganjuk serta tenaga kesehatan dari Puskesmas Kertosono. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman menyeluruh kepada para siswa mengenai bahaya HIV/AIDS, cara penularan, serta langkah-langkah pencegahannya melalui pola hidup sehat dan perilaku bertanggung jawab.

Bupati Tekankan Pentingnya Edukasi Sejak Dini untuk Cegah HIV/AIDS

Dalam arahannya, Bupati Marhaen menegaskan bahwa peningkatan kesadaran terhadap HIV/AIDS merupakan bagian penting dalam upaya perlindungan generasi muda. Berdasarkan data yang dipaparkan, hingga tahun 2025 tercatat 2.636 kasus positif HIV di Kabupaten Nganjuk, dengan 864 di antaranya meninggal dunia.

> “Penyakit ini sangat berbahaya karena menyerang sistem kekebalan tubuh. Saya ingin anak-anakku semua berhati-hati dalam bergaul dan memilih teman. Jangan sampai terjerumus dalam pergaulan bebas yang bisa berakibat fatal,” ujar Kang Marhaen di hadapan para pelajar.

Ia menekankan bahwa pencegahan HIV/AIDS bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau tenaga medis, melainkan juga memerlukan sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Bupati juga mengingatkan bahwa penularan HIV tidak hanya terjadi akibat perilaku berisiko tinggi, tetapi bisa melalui jalur lain seperti penggunaan alat medis yang tidak steril atau transfusi darah yang tidak aman.

> “Saya tidak bermaksud menakuti, tetapi ini adalah fakta. Edukasi dini sangat penting agar anak-anak tahu bagaimana menjaga diri dan mencegah penularan penyakit ini,” tambahnya.

Baca Juga :  Jaksa Agung: Hari Bhayangkara ke-78, Sinergisitas Penegakan Hukum Semakin Kuat

Sosialisasi HIV/AIDS Jadi Upaya Perlindungan Generasi Muda

Program sosialisasi ini merupakan bagian dari strategi Pemkab Nganjuk dalam memperkuat edukasi kesehatan remaja melalui kolaborasi lintas sektor, termasuk Dinas Kesehatan, KPAD, dan lembaga pendidikan. Tujuannya, agar lingkungan sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar akademik, tetapi juga wadah pembentukan karakter, moral, dan kesadaran kesehatan pelajar.

Dalam kesempatan tersebut, tenaga kesehatan dari Puskesmas Kertosono menjelaskan secara detail mengenai cara penularan HIV, gejala klinis, serta langkah-langkah pencegahan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Para siswa juga diberi kesempatan untuk berdialog dan bertanya langsung tentang isu-isu kesehatan remaja, termasuk kesehatan reproduksi dan gaya hidup sehat.

Pendekatan edukatif yang interaktif ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran di kalangan pelajar agar menjadi agen perubahan (agent of change) yang mampu menyebarkan informasi positif kepada teman sebaya dan masyarakat luas.

Dorong Sinergi Lintas Sektor untuk Tekan Angka Penularan HIV/AIDS

Dalam sambutannya, Bupati Marhaen menegaskan bahwa keberhasilan menekan laju penularan HIV/AIDS memerlukan sinergi dari berbagai elemen masyarakat. Pemerintah daerah, lembaga pendidikan, tenaga kesehatan, organisasi masyarakat, dan keluarga harus bergerak bersama dalam upaya pencegahan maupun pendampingan bagi penderita HIV.

> “Sekolah harus menjadi pusat edukasi, keluarga menjadi benteng pertama, dan masyarakat berperan sebagai pengawas sosial. Dengan sinergi dan kesadaran bersama, kita bisa menekan penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Nganjuk,” jelas Bupati.

Selain itu, Bupati juga menekankan pentingnya menghapus stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Menurutnya, mereka yang telah terinfeksi tetap memiliki hak untuk hidup produktif dan mendapatkan pendampingan medis yang layak.

> “ODHA bukan untuk dijauhi, tetapi untuk dibimbing. Ini bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga kemanusiaan dan kepedulian sosial,” tegasnya.

Baca Juga :  Rutan Kelas I Surabaya Jadikan Hari Kesaktian Pancasila sebagai Momentum Pembinaan Jiwa Nasionalisme

Bangun Kesadaran Kolektif Menuju Nganjuk Sehat dan Bebas HIV/AIDS

Kegiatan sosialisasi di SMAN 1 Kertosono ini merupakan bagian dari program besar “Nganjuk Sehat dan Tangguh” yang menjadi prioritas Pemkab Nganjuk. Program ini berfokus pada pencegahan penyakit menular, peningkatan layanan kesehatan, serta pembentukan karakter remaja yang tangguh dan bertanggung jawab.

Melalui edukasi berkelanjutan, Bupati Marhaen berharap muncul kesadaran kolektif bahwa HIV/AIDS dapat dicegah melalui pengetahuan yang benar, disiplin diri, dan gaya hidup sehat. Ia juga menegaskan bahwa masa depan daerah bergantung pada kualitas generasi mudanya.

> “Anak-anak adalah aset masa depan bangsa. Sudah menjadi tugas kita bersama untuk menjaga dan membekali mereka agar mampu menghadapi tantangan zaman dengan bekal pengetahuan dan moral yang kuat,” pesan Bupati.

Komitmen Pemkab Nganjuk terhadap Kesehatan dan Pembangunan Berkelanjutan

Langkah Pemkab Nganjuk ini sejalan dengan agenda nasional penanggulangan HIV/AIDS serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ketiga: menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.

Berbagai program strategis seperti edukasi di sekolah, penguatan layanan kesehatan berbasis masyarakat, serta pembentukan jejaring peduli HIV/AIDS di tingkat kecamatan terus dikembangkan untuk memastikan perlindungan maksimal bagi generasi muda.

Dengan pendekatan kolaboratif dan dukungan lintas sektor, Pemkab Nganjuk berkomitmen untuk menekan angka penularan HIV/AIDS secara signifikan, serta mewujudkan masyarakat yang sehat, berdaya, dan tangguh.

> “Kita ingin Nganjuk menjadi daerah yang sehat, tangguh, dan bebas dari HIV/AIDS. Kunci utama keberhasilan ada pada edukasi dan kewaspadaan bersama,” pungkas Bupati Marhaen.(Har)

Leave a Reply