Penguatan Ekspor Nasional Melalui Integrasi Peran Lembaga: Bea Cukai Jatim I dan LPEI Satukan Langkah Dorong Daya Saing Global

Surabaya, 8 Oktober 2025 —Top Berita Nusantara Dalam rangka mendukung strategi nasional peningkatan ekspor dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, Bea Cukai Jawa Timur I bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menjalin kolaborasi erat melalui forum bertajuk “Leveraging Indonesian Exports to Drive Economic Growth”. Forum ini menjadi panggung strategis untuk mempertemukan pemangku kepentingan dari sektor pemerintahan, industri, akademisi, hingga lembaga pembiayaan dalam merumuskan pendekatan terpadu dalam mendukung ekosistem ekspor nasional.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Timur I, Untung Basuki, menjadi salah satu narasumber utama dalam forum yang digelar di Surabaya. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor sebagai kunci untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia, khususnya dari wilayah Jawa Timur sebagai salah satu pusat aktivitas perdagangan luar negeri nasional.
Kinerja Ekspor-Impor Jawa Timur Tunjukkan Tren Positif
Data yang disampaikan dalam forum tersebut menunjukkan bahwa kinerja ekspor-impor Jawa Timur terus menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Selama periode Januari hingga Agustus 2025, nilai ekspor Jawa Timur tercatat mencapai USD 19,58 miliar, mengalami pertumbuhan 15,92% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Lebih dari itu, neraca perdagangan nonmigas Jawa Timur juga mencatat surplus signifikan, dengan kontribusi utama dari mitra dagang utama seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Swiss. Fakta ini memperlihatkan bahwa produk-produk ekspor asal Jawa Timur masih menjadi pilihan utama di pasar global, yang mencerminkan daya saing dan kualitas industri domestik.
> “Capaian ini merupakan refleksi dari kerja sama berbagai pihak — pelaku usaha, pemerintah daerah, hingga penyedia fasilitas fiskal dan pembiayaan ekspor. Ekspor bukan sekadar aktivitas perdagangan, tetapi motor penggerak pertumbuhan ekonomi,” jelas Untung Basuki.
Fasilitas Kepabeanan Jadi Motor Penggerak Ekspor Berbasis Insentif
Bea Cukai Kanwil Jatim I secara konsisten memperkuat peran sebagai trade facilitator melalui penyediaan berbagai fasilitas kepabeanan dan fiskal yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi industri ekspor. Hingga September 2025, tercatat:
157 Tempat Penimbunan Berikat (TPB), dan
51 perusahaan penerima fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE)
beroperasi aktif di wilayah kerja Kanwil DJBC Jatim I.
Adapun nilai insentif fiskal yang telah dikucurkan antara lain:
Penangguhan Bea Masuk sebesar Rp747,4 miliar, serta
Pembebasan/pengembalian Bea Masuk melalui skema KITE sebesar Rp312,2 miliar.
Insentif ini menjadi instrumen strategis yang membantu pelaku industri dalam mengelola arus kas dan menekan biaya produksi, sehingga produk yang dihasilkan semakin kompetitif di pasar internasional.
Diversifikasi Produk Ekspor Melalui Fasilitas yang Tepat Guna
Pemanfaatan fasilitas fiskal dan kepabeanan juga mendorong diversifikasi komoditas ekspor dari berbagai sektor. Untuk fasilitas KITE, komoditas yang paling banyak memanfaatkan program ini antara lain:
Obat-obatan,
Hasil tembakau, dan
Sepeda.
Sementara dari fasilitas TPB, komoditas ekspor unggulan meliputi:
Lemak dan minyak nabati,
Pangan olahan, serta
Produk olahan kimia.
Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan yang tepat guna mampu memberikan dorongan bagi industri untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh secara sehat dan kompetitif.
Forum Lintas Sektor: Evaluasi dan Penguatan Ekosistem Ekspor
Forum yang diselenggarakan LPEI ini tidak hanya menjadi ajang diskusi kebijakan, tetapi juga bagian dari kegiatan kajian persepsi ekosistem ekspor nasional, yang melibatkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (FEB UNPAD). Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas peran LPEI dan lembaga terkait dalam pembangunan sistem pendukung ekspor yang berkelanjutan.
Melalui pendekatan berbasis data dan masukan langsung dari pelaku usaha, forum ini diharapkan menghasilkan rekomendasi strategis bagi penyusunan kebijakan ekspor yang lebih adaptif dan berdampak luas.
Komitmen Jangka Panjang: Ekspor sebagai Pilar Pertumbuhan Ekonomi
Bea Cukai Kanwil Jatim I menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam memperkuat struktur ekspor nasional, tidak hanya sebagai institusi pelayanan, tetapi juga sebagai penggerak kebijakan strategis melalui:
Peningkatan kualitas SDM kepabeanan,
Digitalisasi layanan ekspor-impor, dan
Perbaikan berkelanjutan terhadap sistem regulasi dan pengawasan.
> “Sinergi lintas sektor adalah pondasi bagi terbentuknya ekosistem ekspor yang berkelanjutan. Kami akan terus mendukung dengan semangat kolaboratif dan fokus pada hasil nyata di lapangan,” ujar Untung Basuki dalam penutupan paparannya.
Sinergi Bukan Sekadar Pilihan, Tapi Strategi Nasional
Forum ini menegaskan bahwa peningkatan ekspor tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan sinergi yang solid antara regulator, pelaku usaha, lembaga keuangan, dan institusi pendidikan untuk menciptakan ekosistem ekspor yang inklusif, efisien, dan tangguh terhadap dinamika global.
Langkah nyata yang telah dilakukan Bea Cukai dan LPEI menjadi contoh konkret bahwa kolaborasi lintas sektor bukan hanya mendukung pertumbuhan ekspor, tetapi juga mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan membangun kemandirian industri dalam jangka panjang.(Har)