Tim DVI Polda Jatim Berhasil Identifikasi 17 Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Surabaya -Top Berita Nusantara Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur kembali menyampaikan perkembangan identifikasi jenazah korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Selasa (7/10/2025).
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Jules Abraham Abast menyampaikan, sebelum memaparkan perkembangan terbaru, pihaknya terlebih dahulu mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa para santri di Pondok Pesantren Al-Khoziny.
“Izinkan kami menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap para korban. Polda Jawa Timur bersama seluruh jajaran terus berupaya maksimal dalam penanganan identifikasi jenazah, dengan tetap menjunjung tinggi kehormatan para korban,” ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast, dihadapan awak media.
Kabid Humas Polda Jatim menjelaskan, penanganan jenazah dilakukan melalui Operasi DVI yang melibatkan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jawa Timur, Pusdokkes Polri, tim Inafis, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, serta para ahli dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).
Tim DVI bekerja tanpa henti selama 24 jam penuh sejak hari pertama kejadian, dengan mengutamakan ketelitian, kecepatan, dan rasa hormat terhadap para korban.
“Tim bekerja seakurat mungkin dan secepat mungkin, namun tetap dengan penuh kehati-hatian serta penghormatan terhadap jenazah,” tambahnya.
Kombes Pol Jules Abraham Abast juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan agar seluruh jenazah yang tersisa dapat segera teridentifikasi dan keluarga korban diberi ketabahan.
Ia turut menyampaikan apresiasi kepada keluarga korban, relawan, serta seluruh pihak yang telah memberikan dukungan selama proses berlangsung, termasuk media yang terus menginformasikan perkembangan sejak hari pertama.
“Semoga seluruh korban segera dapat teridentifikasi dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses kemanusiaan ini,” pungkas Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Pada kesempatan yang sama, Kabiddokkes Polda Jawa Timur Kombes Pol Dr. dr. M. Khusnan Marzuki, memaparkan hasil identifikasi terbaru yang dilakukan oleh tim DVI.
“Hari ini, Selasa tanggal 7 Oktober 2025, tim DVI Polda Jawa Timur telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap 18 kantong jenazah, yang terdiri dari 17 jenazah dan 1 body part,” ungkap Kombes Pol Khusnan.
Dari 18 kantong jenazah tersebut, 17 di antaranya telah teridentifikasi dengan kecocokan data Ante Mortem melalui berbagai metode, termasuk pemeriksaan DNA, medis, gigi, sidik jari, dan properti atau barang milik korban.
Berikut beberapa nama korban yang telah berhasil teridentifikasi:
1. Mohammad Anas Fahmi (15), asal Bangkalan.
2. Muhammad Reza Syfai Akbar (14), asal Surabaya.
3. Afifuddin Zarkasi (13), asal Surabaya.
4. Moh. Rizki Maulana Saputra (16), asal Sidoarjo.
5. Moh. Ubaidillah (17), asal Bangkalan.
6. Virgiawan Narendra Sugiarto (16), asal Lamongan.
7. Moch Ali Sirojuddin (13), asal Surabaya.
8. Muhammad Azam Habibi (14), asal Surabaya.
9. M. Maulidy Hasany Kamil (16), asal Bangkalan.
10. Ach Fathoni Abil Falaf (17), asal Bangkalan.
11. M. Azam Alby Alfa Himam (17), asal Bangkalan.
12. Khoirul Mutaqin (18), asal Kediri.
13. Farhan (17), asal Surabaya.
14. Syafiuddin (15), asal Sampang.
15. Achmad Ghiffary Haekal Nur (17), asal Gresik.
16. Muhammad Ubay Dillah (15), asal Kalimantan Barat.
17. Achmad Alby Fahri (13), asal Surabaya.
Dengan identifikasi terbaru ini, total sebanyak 34 jenazah korban telah berhasil diidentifikasi dari 67 kantong jenazah yang diterima oleh tim DVI Polda Jatim.
“Proses operasi DVI masih terus berjalan dengan melakukan pendalaman data Ante Mortem (AM) dan Post Mortem (PM). Kami berkomitmen menyelesaikan proses ini hingga seluruh korban teridentifikasi,” tegas Kombes Pol Khusnan. (Har)