Modus baru Galian Telkom , Diduga para pelaku pencurian kabel telkom minta perlindungan oknum APH

Pasuruan – Taruna nusantara.com

Dugaan Pencurian kabel Telkom yang terjadi di Jalan Raya Gempol–Malang, Kelurahan Kejapanan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan tersebut terorganisir, pasalnya kelompok penggali kabel tersebut dijaga oleh salah satu oknum Aparat kepolisian Polsek Gempol pada Rabu dini hari, 14 Mei 2025,

Aksi ini diketahui oleh Tim Awak Media saat melintas dari arah Sukorejo ke arah Sidoarjo, didalam perjalanan terlihat beberapa orang terlihat sibuk menggali tanah yang didalamnya terdapat sebuah kabel milik PT Telkom dan sebagian orang mengomando sopir Dump Truck L 8913 YA bertuliskan PT Pesona Arnos Beton untuk menarik kabel yang terpendam di dalam tanah sedalam 0,5 Meter dari permukaan Tanah, kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 02.30 WIB,

Proses Penggalian dibagi menjadi beberapa kelompok, penggalian yang dilakukan oleh tenaga manusia tersebut dilakukan hanya sepanjang ± 1 meteran dengan kedalaman ±0,5 meter sampai terlihat kabel milik PT Telkom, dump truck yang menunggu di beberapa meter dari Lubang Galian bertugas sebagai penarik kabel ketika apa yang mereka cari terlihat didepan mata. Sebagian besar mereka menggunakan seragam Teknisi, Ketika salah satu dari mereka yang tidak mau disebut namanya tersebut ditanya soal surat perintah Penggalian Kabel , dirinya memanggil oknum Aparat kepolisian yang berada beberapa meter dari penggali kabel tersebut. Nampak Jelas Nama Dada dari Oknum Aparat kepolisian tersebut bernama Daniel,

“ ada apa ini pak” ucap Daniel singkat kepada para awak media

Saat Tim Investigasi yang terdiri dari beberapa Redaksi Media Online menanyakan tentang Surat izin maupun Surat Perintah penggalian Kabel Telkom, Daniel menyebutkan bahwa penggalian kabel tersebut sudah izin Bapak Kapolsek Gempol. “ sudah pak, kegiatan ini sudah izin Bapak Kapolsek Gempol “ ucap Daniel dihadapan awak media.

Baca Juga :  Sumber Kelangkaan BBM Subsidi Jenis Solar di 3 Kabupaten Madura Mengerucut pada PT Bima

Dugaan Aksi pencurian kabel Telkom yang terjadi di wilayah hukum Polsek Gempol tersebut terstruktur dan Rapi, para terduga pelaku pencurian kabel tersebut menggunakan tenaga kepolisian agar terlihat di masyarakat bahwa kegiatan mereka adalah resmi, Pelaku menyamar sebagai petugas perawatan jaringan, dengan perlengkapan yang tampak sah dan profesional dan didampingi oleh oknum aparat kepolisian dari wilayah agar aksi mereka tidak dicurigai kegiatan yang tidak Resmi Kehadiran polisi di lokasi sangatlah diperlukan guna memuluskan niat kelompok tersebut.

Fakta fakta di lapangan mengungkapkan bahwa Kabel – kabel yang telah ditarik keluar ke permukaan tersebut dipotong menjadi ukuran ± 3 meteran, dan langsung dinaikan kedalam armada dump truck, kabel-kabel yang telah diputus tersebut digulung oleh seseorang yang berada diatas truck dan dibawa pergi tanpa jejak administratif yang sah, diduga mengindikasikan bahwa operasi ini memang direncanakan dengan matang. Dugaan kuat pun mengarah pada suatu kejahatan terstruktur, dengan penyamaran sebagai petugas resmi dan penggunaan aparat untuk menutupi jejak kriminal tersebut.

Dugaan bahwa ini adalah modus baru pencurian dengan melibatkan petugas resmi serta aparat kepolisian sebagai pelindung semakin menguat. Jika fenomena ini dibiarkan, sangat mungkin kejahatan serupa akan meluas ke kota dan wilayah lain, serta sektor-sektor lain. Ini bukan hanya sekadar pencurian biasa, tetapi sebuah bentuk kejahatan yang telah menjalar ke tingkat yang lebih tinggi, melibatkan pihak-pihak yang seharusnya menjaga integritas negara.

Jika sistem ini terus dibiarkan berkembang, negara hanya akan tinggal nama, sementara kepercayaan publik semakin runtuh. Hukum yang ada hanya akan berlaku bagi mereka yang lemah, sementara pihak yang kuat dan berkuasa justru menikmati hasil dari kejahatan yang terlindungi. Penyelidikan yang menyeluruh dan transparan menjadi satu-satunya jalan untuk mengungkap serta menghentikan kejahatan terstruktur ini dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Leave a Reply