Polda Jatim Tegaskan Perang Total terhadap Narkoba, Sitaan 9,3 Kilogram Sabu Cegah Kerusakan Generasi Bangsa

Surabaya –Top Berita Nusantara Kepolisian Daerah Jawa Timur kembali menegaskan komitmen kuat negara dalam memerangi peredaran gelap narkotika yang mengancam masa depan bangsa. Melalui sinergi antara Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Timur dan Polresta Sidoarjo, aparat kepolisian berhasil menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu dalam jumlah besar yang berpotensi merusak jutaan generasi muda di wilayah Jawa Timur.
Keberhasilan pengungkapan ini tidak hanya dipandang sebagai capaian penegakan hukum semata, tetapi juga sebagai wujud nyata kepedulian dan empati aparat terhadap keselamatan masyarakat. Di tengah meningkatnya ancaman narkoba, setiap pengungkapan kasus menjadi simbol kehadiran negara dalam melindungi keluarga, anak-anak, dan tatanan sosial dari dampak destruktif penyalahgunaan narkotika.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (18/12/2025), Polda Jawa Timur memaparkan hasil operasi terpadu pemberantasan narkotika yang digelar sepanjang awal tahun 2025. Operasi tersebut berhasil mengungkap puluhan kasus besar peredaran narkoba, dengan puluhan tersangka yang diamankan beserta barang bukti siap edar.
Direktur Reserse Narkoba Polda Jawa Timur, Kombes Pol Robert Da Costa, mengungkapkan bahwa sebagian besar perkara berhasil diungkap oleh Ditresnarkoba Polda Jatim. Dari hasil pengungkapan tersebut, aparat menyita narkotika jenis sabu dengan berat lebih dari satu kilogram serta sejumlah pil ekstasi yang rencananya akan diedarkan ke masyarakat.
“Selain itu, Polresta Sidoarjo juga berperan penting dengan mengungkap satu kasus besar yang berhasil menyita sabu dalam jumlah sangat signifikan, hampir mencapai delapan kilogram,” ujar Kombes Pol Robert Da Costa di hadapan awak media.
Ia menjelaskan, jika diakumulasikan, total barang bukti narkotika yang berhasil diamankan dari rangkaian operasi tersebut mencapai lebih dari 9,3 kilogram sabu. Jumlah ini dinilai sangat besar dan berpotensi menimbulkan kerusakan sosial yang luas apabila lolos dan beredar di tengah masyarakat, terutama di kalangan generasi muda yang rentan terpapar narkoba.
Lebih lanjut, Robert Da Costa menegaskan bahwa pemusnahan barang bukti narkotika tersebut merupakan bagian dari Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) yang dilaksanakan sejak awal tahun 2025. Ia juga menyampaikan bahwa terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah pengungkapan kasus dan tersangka dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Peningkatan ini harus dimaknai sebagai peringatan keras bagi seluruh pihak. Kepolisian tidak akan memberikan ruang sedikit pun bagi jaringan pengedar narkotika untuk berkembang di Jawa Timur,” tegasnya.
Menurutnya, setiap gram sabu yang berhasil disita memiliki arti besar dalam upaya menyelamatkan nyawa manusia dari kehancuran akibat narkoba. Ketegasan aparat diwujudkan melalui langkah pemusnahan barang bukti yang dilakukan secara bertahap, transparan, dan terukur, serta melibatkan sinergi dengan Bareskrim Polri dan instansi terkait lainnya.
Pengungkapan kasus narkotika ini juga membawa misi kemanusiaan yang mendalam. Berdasarkan hasil konversi, total barang bukti narkotika yang berhasil disita dan dimusnahkan diperkirakan telah menyelamatkan sekitar 4,8 juta jiwa dari ancaman ketergantungan narkoba dan kehancuran masa depan. Angka tersebut mencerminkan besarnya ancaman laten narkotika bagi keberlangsungan generasi bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, Kombes Pol Robert Da Costa mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperkuat kolaborasi dan sinergi dalam memerangi narkoba, baik bersama Badan Narkotika Nasional (BNN), Bea Cukai, maupun instansi terkait lainnya. Ia menekankan bahwa perang melawan narkotika bukan hanya menjadi tanggung jawab kepolisian, melainkan tugas bersama seluruh elemen masyarakat.
“Kita membutuhkan keterlibatan semua pihak untuk mewujudkan Jawa Timur yang aman, sehat, dan berdaya saing sebagai bagian dari upaya besar menuju Indonesia Emas,” pungkasnya.
Di akhir keterangannya, Robert Da Costa menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh personel kepolisian di lapangan yang telah bekerja tanpa lelah, bahkan mempertaruhkan keselamatan diri, demi memastikan generasi penerus bangsa dapat tumbuh dan berkembang di lingkungan yang bersih, aman, dan bebas dari jerat narkotika.(Har)
